To my another blog. Please drop by and comment if you liked to. No need to SPAMMED coz it's really not worth it! LAST but not least, ENJOY UR DAY!
RSS

Manusia dan Keindahan

Nama: Maya Octaviany
NPM: 17109219
Kelas: 1KA29
Mata Kuliah: Ilmu Budaya Dasar (softskill)



Keindahan: Tafsir dan Pengertian
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.


Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya."

Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk "indah" itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya."

Sebuah buah yang matang (pada waktunya) dianggap indah, sedangkan seorang wanita muda mencoba untuk tampil lebih tua atau seorang wanita tua mencoba untuk tampil lebih muda tidak akan dianggap cantik. Dalam bahasa Yunani Attic, hōraios memiliki banyak makna, termasuk "muda" dan "usia matang."

Keindahan pada Manusia
Wanita yang indah atau elok rupanya disebut "cantik" atau "ayu", sementara pria yang rupawan disebut "tampan" atau "ganteng" di dalam masyarakat. Sifat dan ciri seseorang yang dianggap "elok", apakah secara individu atau dengan konsensus masyarakat, sering didasarkan pada beberapa kombinasi dari Inner Beauty (keelokan yang ada di dalam), yang meliputi faktor-faktor psikologis seperti kepribadian, kecerdasan, keanggunan, kesopanan, kharisma, integritas, dan kesesuaian, dan Outer Beauty (keelokan yang ada di luar), yaitu daya tarik fisik yang meliputi faktor fisik, seperti kesehatan, kemudaan, simetri wajah, dan struktur kulit wajah.

Standar kecantikan atau ketampanan selalu berkembang, berdasarkan apa yang dianggap suatu budaya tertentu sebagai berharga. Lukisan sejarah memperlihatkan berbagai standar yang berbeda untuk keelokan manusia. Namun manusia yang relatif muda, dengan kulit halus, tubuh proporsional, dan fitur biasa, secara tradisional dianggap paling elok sepanjang sejarah.

Sebuah figur dari wanita cantik yang telah dieksplorasi oleh para peneliti adalah rasio pinggang-panggul sekitar 0,70. Fisiologi telah menunjukkan bahwa perempuan dengan angka jam pasir lebih subur dibandingkan dengan wanita lain karena tingkat hormon yang lebih tinggi, sebuah fakta yang mungkin secara sadar mengondisikan laki-laki dalam memilih pasangan.

Masyarakat dipengaruhi oleh gambar-gambar yang mereka lihat di media untuk menentukan mana yang indah dan tidak. Kaum feminis dan dokter telah memsugesti bahwa model terlalu kurus yang tampil di majalah telah mengalami gangguan makan, yang lainnya berpendapat bahwa dominasi perempuan kulit putih yang ditampilkan dalam film dan iklan mengarah ke konsep Eurocentric keindahan,  yaitu perasaan yang dapat menimbulkan rasa rendah diri pada wanita dengan warna kulit lainnya sehingga mengarah ke rasisme diinternalisasi. The Black is Beautiful merupakan salah satu gerakan untuk menghilangkan gagasan tersebut.

Efek di Masyarakat
Keindahan menyajikan standar perbandingan, dan dapat menimbulkan kebencian dan ketidakpuasan bila tidak tercapai. Seseorang yang tidak sesuai dengan "ideal kecantikan" mungkin dikucilkan dalam komunitas mereka. Sitkom televisi Ugly Betty menggambarkan kehidupan seorang gadis yang menghadapi kesulitan karena sikap masyarakat tidak ramah terhadap orang-orang dianggap tidak menarik.

Namun di sisi lain, seseorang mungkin juga dilecehkan karena keindahannya. Dalam Malena, seorang wanita Italia yang sangat cantik dipaksa menjadi "miskin" karena para wanita di masyarakat setempat menolak untuk memberikannya pekerjaan karena takut bahwa ia mungkin dapat "menarik hati" suami mereka.

Para peneliti telah menemukan bahwa siswa dengan penampilan menarik mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari guru mereka daripada siswa dengan penampilan biasa. Lebih lanjut, pasien yang "menarik" mendapatkan perawatan lebih personal dari dokter mereka. Studi bahkan menunjukkan bahwa penjahat yang tampan menerima hukuman lebih ringan dari narapidana yang kurang tampan. Studi di kalangan remaja dan dewasa muda, seperti dikutip penulis dan psikiater, Eva Ritvo, menunjukkan bahwa kondisi kulit memiliki efek besar pada perilaku sosial dan kesempatan.

Berapa banyak uang yang diperoleh seseorang juga dapat dipengaruhi oleh keindahan fisik. Satu studi menemukan bahwa orang-orang yang kurang daya tarik fisiknya mendapatkan 5 sampai 10 persen lebih sedikit dari orang yang berpenampilan biasa-biasa saja, yang pada akhirnya dapat berkurang lagi  hingga 3 sampai 8 persen dari mereka yang dianggap "indah". Diskriminasi terhadap orang lain berdasarkan penampilan mereka dikenal sebagai lookism.

St Agustinus berkata tentang keindahan: "Keindahan sesungguhnya merupakan karunia yang baik dari Tuhan, tetapi yang baik tersebut mungkin saja bukan yang terbaik. Tuhan membagi-bagikannya, bahkan untuk yang jahat sekalipun."


Sumber:
-http://www.wikipedia.com/co.id
-http://www.phrases.org.uk/meanings/59100.html

No comments:

Post a Comment