To my another blog. Please drop by and comment if you liked to. No need to SPAMMED coz it's really not worth it! LAST but not least, ENJOY UR DAY!
RSS

Manusia dan Pandangan Hidup

Nama: Maya Octaviany
NPM: 17109219
Kelas: 1KA29
Mata Kuliah: Ilmu Budaya Dasar (softskill)



Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena itu menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.

Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam:
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi. Jika organisasi itu organisasi politik, ideologinya disebut ideologi politik. Jika organisasi itu negara, ideologinya disebut ideologi negara.

Pandangan hidup pada dasamya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan.

Pandangan hidup tidak sama dengan cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan hiup erat sekali kaitannya dengan cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia yang dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan sekelompok orang atau masyarakat.

Cita-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia  bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.

Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.

Manusia dan Pandangan Hidup
Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Satu diantar keunggulan manusia tersebut ialah pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari bahwa dirinya lemah, dipihak lain menusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.

Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun non fisik. Seperti penyakit, bencana alam, kegelisahan, ketakutan, dan sebagainya.

Selain itu manusia sadar pula bahwa kehidupannya itu lain bila dibandingkan dengan kehidupan makhluk lain. Sadar pula bahwa dibalik kehidupan ini ada kehidupan lain yang diyakini lebih abadi. Lebih yakin lagi bahwa kehidupan lain itu bahkan merupakan kehidupan yang sesungguhnya.

Disana setiap manusia akan mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan selama hidup didunia. Manusia tahu benar bahwa baik dan buruk itu akan memperoleh perhitungan, maka manusia akan selalu mencari sesuatu yang dapat menuntunnya kearah kebaikan dan menjauhkan diri dari keburukan.

Akhirnya manusia menemukan apa yang disebut “sesuatu dan kekuatan diluar dirinya“. Ternyata keduanya adalah “Agama dan Tuhan“. Dengan demikian bahwa pandangan hidup merupakan masalah yang asasi bagi manusia. Sayangnya tidak semua manusia memahaminya, sehingga banyak orang yang memeluk suatu agama semata-mata atas dasar keturunan. Akibatnya banyak orang yang beragama hanya pada lahirnya saja dan tidak sampai batinnya. Atau yang sering dikenal dengan agama KTP. Padahal urusan agama adalah urusan akal, seperti dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam satu hadistnya: Agama adalah akal, tidak ada agama bagi orang-orang yang tidak berakal.”

Maksud Nabi Muhammad SAW tersebut ialah agar manusia dalam memilih suatu agama benar-benar berdasarkan pertimbangan akalnya, dan bukan semata-mata karena asas keturunan. Hal ini ditegaskan oleh firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat-236 yang artinya :

“Tidak ada paksaan untuk memasuki sesuatu agama, sesungguhnya telah jelas antara jalan (agama) yang benar dan jalan (agama) yang salah.”

Ternyata, pandangan hidup sangat penting. Baik untuk kehidupan sekarang maupun kehidupan di akhirat. Dan sudah sepantasnya setiap manusia memilikinya. Maka pilihan pandangan hidup harus betul-betul berdasarkan pilihan akal bukan sekedar ikut-ikutan saja.

Perlu kita sadari bahwa baik Tuhan maupun agama bagi kita adalah suatu kebutuhan. Bukan kebutuhan sesaat seperti makan, minum, tidur, dan sebagainya. Melainkan kebutuhan yang terus menerus dan abadi. Sebab setiap saat kita memerlukan perlindungan Allah SWT dan petunjuk agama sampai diakhir nanti.

Firman Allah SWT :
“ Kamilah pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat ; didalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula apa yang kamu minta.” (QS.Fushilat : 31).
read more “Manusia dan Pandangan Hidup” 0 comments

Manusia dan Keadilan

Nama: Maya Octaviany
NPM: 17109219
Kelas: 1KA29
Mata Kuliah: Ilmu Budaya Dasar (softskill)



Keadilan: Pengertian
Keadilan adalah pengakuan atas perbuatan yang seimbang, pengakuan secara kata dan sikap antara hak dan kewajiban. Setiap dari kita “manusia” memiliki “hak dan kewajiban”, dimana hak yang dituntut haruslah seimbang dengan kewajiban yang telah dilakukan sehingga terjalin harmonisasi dalam perwujudan keadilan itu sendiri.

Keadilan merupakan kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran”. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil”. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.

Macam-Macam Keadilan
a. KEADILAN LEGAL ATAU KEADILAN MORAL
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik. Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidak keserasian.

b. KEADILAN DISTRIBUTIF
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).

c. KEADILAN KOMUTATIF
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.



Keadilan Dalam Kehidupan Sosial
Dalam hidup dan kehidupan, setiap manusia dalam melakukan aktifitasnya pasti pernah menemukan perlakuan yang tidak adil atau bahkan sebaliknya, melakukan hal yang tidak adil. Dimana pada setiap diri manusia pasti terdapat dorongan atau keinginan untuk berbuat kebaikan “jujur”. Tetapi terkadang untuk melakukan kejujuran sangatlah tidak mudah dan selalui dibenturkan oleh permasalahan-permasalahan dan kendala yang dihadapinya yang kesemuanya disebabkan oleh berbagai sebab, seperti keadaan atau situasi, permasalahan teknis hingga bahkan sikap moral.

Dampak positif dari keadilan itu sendiri dapat membuahkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi. Karena ketika seseorang mendapat perlakuan yang tidak adil maka orang tersebut akan mencoba untuk bertanya atau melalukan perlawanan “protes” dengan caranya sendiri. Cara itulah yang dapat menimbulkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi seperti demonstrasi, melukis, menulis dalam bentuk apabun hingga bahkan membalasnya dengan berdusta dan melakukan kecurangan.

Keadilan pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap manusia dibumi ini dan tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan. Menurut Aristoteles, keadilan akan dapat terwujud jika hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan sebaliknya, hal–hal yang tidak semestinya diperlakukan tidak semestinya pula. Dimana keadilan memiliki ciri antara lain: tidak memihak, seimbang dan melihat segalanya sesuai dengan proporsinya baik secara hak dan kewajiban dan sebanding dengan moralitas. Arti moralitas disini adalah sama antara perbuatan yang dilakukan dan ganjaran yang diterimanya. Dengan kata lain keadilan itu sendiri dapat bersifat hukum.
read more “Manusia dan Keadilan” 0 comments

Manusia dan Penderitaan

Nama: Maya Octaviany
NPM: 17109219
Kelas: 1KA29
Mata Kuliah: Ilmu Budaya Dasar (softskill)



Penderitaan
Sebelum melangkah lebih jauh alangkah baiknya kita mengetahui lebih dalam makna atau arti dari penderitaan itu sendiri. Penderitaan, atau sakit dalam arti luas, adalah suatu pengalaman yang tidak menyenangkan dan keengganan terkait dengan bahaya atau ancaman bahaya. Derita artinya  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Derita Mental
Secara mental derita dapat diartikan sebagai siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, maka timbul penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan.

Ketakutan yang berlebihan dan tidak pada tempatnya disebut phobia. Banyak sebab yang menjadikan seseorang  merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita berpuluh kali lebih parah.

Siksaan jiwa tidak bisa dianggap remeh, karena apabila tidak segera diatasi dapat membahayakan jiwa seseorang. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami gangguan mental adalah :
1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1. gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmana maupun rokhani
2. usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
2. terjadinya konflik sosial budaya
3. cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial

Derita mental juga identik dengan sikap depresi. Beban hidup yang berat serta emosi yang labil merupakan pemicu utama terjadinya depresi. Meski disebabkan oleh faktor psikologis, serangan depresi tidak hanya berdampak pada kondisi jiwa tapi juga memicu penderitaan secara fisik.


Derita Fisik
Secara umum penderitaan fisik seseorang dipengaruhi oleh derita mental yang telah dialami seseorang. Secara tidak sadar beban hidup psikis yang dialami seseorang telah memicu penyakit fisik berbahaya. Seperti dikutip dari MedicineNet, sebagai berikut:
1. Sakit kepala
Keluhan ini adalah gejala fisik yang paling sering dialami oleh penderita depresi. Bagi yang memiliki riwayat migrain, depresi bisa memicu kekambuhan atau memperburuk kondisi tersebut.

2. Nyeri punggung
Sama seperti sakit kepala, nyeri punggung juga bisa kambuh dan memburuk saat seseorang sedang mengalami depresi. Nyeri punggung jarang muncul tiba-tiba, biasanya hanya menyerang penderita depresi yang memang sebelumnya punya riwayat gangguan tersebut.

3. Nyeri otot dan persendian
Rematik dan sejenisnya merupakan penyakit kronis akibat kerusakan sel-sel otot dan persendian. Kondisi ini bisa memburuk karena depresi.

4. Nyeri dada
Gangguan jantung adalah pemicu utama dan paling dikhawatirkan pada keluhan nyeri dada, sehingga ada baiknya langsung periksa ke dokter. Kadang-kadang keluhan ini juga meningkat saat depresi.

5. Gangguan pencernaan
Jenis gangguan pada sistem pencernaan sangat bervariasi pada penderita depresi. Beberapa di antaranya merasakan mual-mual atau diare, sementara yang lain ada juga yang justru mengalami sembelit atau susah buang air besar.

6. Lemah lesu
Meski tidak bergadang pada malam sebelumnya, seseorang yang mengalami depresi bisa dengan mudah kehilangan gairah untuk beraktivitas. Pada pagi hari, rasanya susah dan malas untuk bangkit dari tempat tidur meski sebenarnya sudah terbangun.

7. Susah tidur
Gelisah yang dirasakan saat depresi membuat penderitanya kesulitan untuk jatuh tertidur di malam hari. Kondisi ini cukup berbahaya, sebab kurang tidur justru akan memicu kelelahan dan pada akhirnya memperburuk serangan depresi.

8. Perubahan nafsu makan
Beberapa orang menjadi tidak doyan makan ketika suasana hatinya sedang gelisah karena depresi, sehingga tubuhnya kurus dan tidak bersemangat. Namun bagi sebagian yang lain, depresi justru menyebabkan nafsu makan tidak terkontrol dan sering kalap jika ditawari makanan yang manis-manis.
read more “Manusia dan Penderitaan” 0 comments

Manusia dan Keindahan

Nama: Maya Octaviany
NPM: 17109219
Kelas: 1KA29
Mata Kuliah: Ilmu Budaya Dasar (softskill)



Keindahan: Tafsir dan Pengertian
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.


Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya."

Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk "indah" itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya."

Sebuah buah yang matang (pada waktunya) dianggap indah, sedangkan seorang wanita muda mencoba untuk tampil lebih tua atau seorang wanita tua mencoba untuk tampil lebih muda tidak akan dianggap cantik. Dalam bahasa Yunani Attic, hōraios memiliki banyak makna, termasuk "muda" dan "usia matang."

Keindahan pada Manusia
Wanita yang indah atau elok rupanya disebut "cantik" atau "ayu", sementara pria yang rupawan disebut "tampan" atau "ganteng" di dalam masyarakat. Sifat dan ciri seseorang yang dianggap "elok", apakah secara individu atau dengan konsensus masyarakat, sering didasarkan pada beberapa kombinasi dari Inner Beauty (keelokan yang ada di dalam), yang meliputi faktor-faktor psikologis seperti kepribadian, kecerdasan, keanggunan, kesopanan, kharisma, integritas, dan kesesuaian, dan Outer Beauty (keelokan yang ada di luar), yaitu daya tarik fisik yang meliputi faktor fisik, seperti kesehatan, kemudaan, simetri wajah, dan struktur kulit wajah.

Standar kecantikan atau ketampanan selalu berkembang, berdasarkan apa yang dianggap suatu budaya tertentu sebagai berharga. Lukisan sejarah memperlihatkan berbagai standar yang berbeda untuk keelokan manusia. Namun manusia yang relatif muda, dengan kulit halus, tubuh proporsional, dan fitur biasa, secara tradisional dianggap paling elok sepanjang sejarah.

Sebuah figur dari wanita cantik yang telah dieksplorasi oleh para peneliti adalah rasio pinggang-panggul sekitar 0,70. Fisiologi telah menunjukkan bahwa perempuan dengan angka jam pasir lebih subur dibandingkan dengan wanita lain karena tingkat hormon yang lebih tinggi, sebuah fakta yang mungkin secara sadar mengondisikan laki-laki dalam memilih pasangan.

Masyarakat dipengaruhi oleh gambar-gambar yang mereka lihat di media untuk menentukan mana yang indah dan tidak. Kaum feminis dan dokter telah memsugesti bahwa model terlalu kurus yang tampil di majalah telah mengalami gangguan makan, yang lainnya berpendapat bahwa dominasi perempuan kulit putih yang ditampilkan dalam film dan iklan mengarah ke konsep Eurocentric keindahan,  yaitu perasaan yang dapat menimbulkan rasa rendah diri pada wanita dengan warna kulit lainnya sehingga mengarah ke rasisme diinternalisasi. The Black is Beautiful merupakan salah satu gerakan untuk menghilangkan gagasan tersebut.

Efek di Masyarakat
Keindahan menyajikan standar perbandingan, dan dapat menimbulkan kebencian dan ketidakpuasan bila tidak tercapai. Seseorang yang tidak sesuai dengan "ideal kecantikan" mungkin dikucilkan dalam komunitas mereka. Sitkom televisi Ugly Betty menggambarkan kehidupan seorang gadis yang menghadapi kesulitan karena sikap masyarakat tidak ramah terhadap orang-orang dianggap tidak menarik.

Namun di sisi lain, seseorang mungkin juga dilecehkan karena keindahannya. Dalam Malena, seorang wanita Italia yang sangat cantik dipaksa menjadi "miskin" karena para wanita di masyarakat setempat menolak untuk memberikannya pekerjaan karena takut bahwa ia mungkin dapat "menarik hati" suami mereka.

Para peneliti telah menemukan bahwa siswa dengan penampilan menarik mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari guru mereka daripada siswa dengan penampilan biasa. Lebih lanjut, pasien yang "menarik" mendapatkan perawatan lebih personal dari dokter mereka. Studi bahkan menunjukkan bahwa penjahat yang tampan menerima hukuman lebih ringan dari narapidana yang kurang tampan. Studi di kalangan remaja dan dewasa muda, seperti dikutip penulis dan psikiater, Eva Ritvo, menunjukkan bahwa kondisi kulit memiliki efek besar pada perilaku sosial dan kesempatan.

Berapa banyak uang yang diperoleh seseorang juga dapat dipengaruhi oleh keindahan fisik. Satu studi menemukan bahwa orang-orang yang kurang daya tarik fisiknya mendapatkan 5 sampai 10 persen lebih sedikit dari orang yang berpenampilan biasa-biasa saja, yang pada akhirnya dapat berkurang lagi  hingga 3 sampai 8 persen dari mereka yang dianggap "indah". Diskriminasi terhadap orang lain berdasarkan penampilan mereka dikenal sebagai lookism.

St Agustinus berkata tentang keindahan: "Keindahan sesungguhnya merupakan karunia yang baik dari Tuhan, tetapi yang baik tersebut mungkin saja bukan yang terbaik. Tuhan membagi-bagikannya, bahkan untuk yang jahat sekalipun."


Sumber:
-http://www.wikipedia.com/co.id
-http://www.phrases.org.uk/meanings/59100.html
read more “Manusia dan Keindahan” 0 comments